Tuesday, November 30, 2010
new entry..
tak akan kemana-mana,..walupun kau bilang"tak gendong"
tak akan pernah mengelupas pagi yang kau ajukan,..
serabut cakrawala yang timbul ketika kau mengulum senyum legitmu lagi,...berpendar menyusuri jambangan kisah yang memudar,..
lunak mataharimu tak akan selembut peluh yang bercucur pada ketiakku,...
ingat,..sayang!!! aku tak akan memaksakan kau jika tak hendak,...
dan coba kau tak hanya menggerutu sambil mulut meracau,..
kau lebih pintar dari sekedar memohon,..
masih banyak yang bisa kau bujuk...
selokan busuk yang kerontang, nyamuk yang kian berduyun di sarungmu
atau mungkin levi's kumal mu yang menguning...
suatu kisah unik yang coba kita tulis,..berdampingan sejajar dengan rumus logaritma..
tak hanya kata,.. namun jelas kasta berperan disini,.. (w.k)
Saturday, November 27, 2010
entah kenapa,..
entah kenapa,.. ketika mata ini mengerjap aku bagai matahari pagi,..
entah kenapa,..senyummu bagaikan watakku..
entah kenapa,..tak tahan aku melihat mu menggeliat,basah
entah kenapa,..aku,kau juga mereka,selalu saja taat hingga pegal ini hilang dengan sendirinya
entah kenapa,..
entah kenapa,..
kenapa,......... entah,...
Thursday, November 25, 2010
BELUKAR..
mengalir,.. pada ranting yang berguman,.. juga untuk lambai daun terkekeh mengulas pagi ini dengan sejenak berguman lantas kembali menawan...
adalah sang belalang dipucuk daun keladi yang sedikit memudar seolah tak mau tahu akan keajaiban di pagi ini,... dia tak henti mengunyah,.. berpaling sedikit pun tidak,..kawan..
tak luput ulat yang menyulam kepompong nya berjuang, mengusik antrian parade semut yang memukau...
pagi yang tetap mengalir,...(WK)
Monday, November 22, 2010
Alam untuk tetap liar..
Ohhh,…wahai,…
Mata bertumpuk mata
Kemuning melebam dalam ufuk
Masa sia-sia,bukan??
Aku meringkuk pada kabut
Nian aku menggigilkan cinta
Oohh,…wahai
Pun kelakar ilalang tak lagi rayu
Ughh,..rindu desah ranting basah
Aroma matahari,…
Aku ingin engkauuuu!!!!
Belukar,…liar!!!!
Pongah aku telah matang
Aku ingin sejenak terurai
Mengesan,…sedikit,…tak apalah
Dari pada aku mengkerut pada polusi tai!!!!
Dengar,…dengarlahhhhh!!!!
ada yang panggil aku, Bukan ???
Sedikit merajuk, malah
Peduli setan!!!
aku hendak pergi!!!!(w.K)
Sunday, November 21, 2010
Puisi Kelakar ..
Aku cinta,…
Saat bapak bopong aku menghadap surya dan berkata,tolong Tuhan bunuh kotoran yang hinggap pada bocah manis ini,hingga kembali mulus Layaknya Cinta
Aku Cinta,…
Dalam bening air mata,
Pada rimba yang menggunung
Pada ombak berkaki-kaki,
Juga rasa dahaga,…
Aku Cinta,…
Saat aku terbaring, Berselimut tanah,…
Berpantang kaki hingga lumut kutuki aku
Aku Cinta,…
Comberan yang teronggok pada sudut bibir ini
Gontai tersapu malam ,sedikit tersipu saat terik surya keringati aku,..
Aku Cinta,…
Subang ,13 November2007
Serambi kamar,…
Saturday, November 20, 2010
kuraih kau lewatinya,... ...
Kuraih kau lewat mimpi
Saat cakrawala hanyut bersama surya
Kucubit bibir mu dengan belati
Hingga nanar mengalir perih
Dan aku erat peluk kau disamping malam
Hangat terbuntal tapi gigil yang aku dapat
Kuraih kau lewat mimpi
Pada semak-semak asmara,
pada jeruji dogma
Pada lembayung tak luput aku pinta
Juga pada mawar-mawar kering yang teronggok pada serambi suram mu,...(WK)
Friday, November 19, 2010
perjalanan..
hentikaaaaaaannn,... tak hanya menghisap tapi kamu juga menyusup,.. pada relung jiwa yang bening,..kau mengunduh malamku,kau menyentuh suryaku,..
ada apa dengan gaya bicara mu seperti keramat, kau kultuskan telunjukmu..
ingatlah,..kau bisa nodai nusantaraku,..
namun kau tak akan bisa menyentuh jiwanya..(WK)
Thursday, November 18, 2010
suatu saat di pojok..
Jika saja hari ini adalah milik mu mungkinkah hari esok menjadikan aku tak dahaga lagi? Hati-hati meluapkan malam,ujar temanku suatu saat ketika hujan menumpuk di suatu pagi,.. malam akan mulai jahanam lagi.. aku tak tahu lagi lanjutannya mungkin terlalu resah memikirkan mu yang kadang-kadang acapkali hadir disini. lihatlah kawan,didepan bintang jatuh terlihat menawan,ada sedikit ceria disini. aku akan merebahkan bahu ini sebentar..(w.k)
Tuesday, November 16, 2010
catatan perjalanan.. Nusantaraku
Sunday, November 14, 2010
Tubing Sungai Cipunagara Kasomalang Subang
Saturday, November 13, 2010
Hoompimpa
Hompimpa atau hompimpah adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan telapak tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Secara bersama-sama, peserta mengucapkan kata hom-pim-pa. Ketika mengucapkan suku kata terakhir (pa), masing-masing peserta memperlihatkan salah satu telapak tangan dengan bagian dalam telapak tangan menghadap ke bawah atau ke atas. Dalam budaya Betawi, hompimpa dilakukan dengan lagu berlirik "Hompimpa alaium gambreng. Mpok Ipah pakai baju rombeng."[1] Pemenang adalah peserta yang memperlihatkan telapak tangan yang berbeda dari para peserta lainnya. Ketika peserta lainnya sudah menang, peserta yang kalah ditentukan oleh dua peserta yang tersisa dengan melakukan suten.
Biasanya hompimpa digunakan oleh anak-anak untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan. Sewaktu bermain Petak Umpet misalnya, anak yang kalah hompimpa mendapat giliran sebagai penjaga pos.