Friday, August 26, 2011

LEBARAN..


sementara kita menghitung laba dunia...agar bisa berbaru ria di lebaran ini,
mereka tertunduk lesu...
perut belum terisi dari pagi kemarin..
saat kita memilah pakaian di butik juga mall
mereka memilah makanan dari tong sampah... mana yang masih layak untuk dimakan..
ketika kita berlomba berbelanja kue lebaran...
mereka berlomba berebut antrian agar zakat kebagian..
pantaskah kita,...mengagungkan nafsu yang meraja,padahal masih banyak yang tersudut digelapnya masa depan..
layakkah kita mengeluh hanya tidak dapat membeli baju lebaran yang banyak,..ketika anak kecil melolong tak makan lagi hari ini... renungkan... marii.. kita coba untuk peka untuk Nusantara..(w.k)

Thursday, August 25, 2011

ada..


dulu masih...
masih namun dulu...
namun,.. masih,..tapi dulu...
justru masih namun,..dulu...
pernah... masih tapi dulu..
dulu pernah... dan Masih...(w.k)

Sunday, August 21, 2011

derik cemeti yangmembayang,...



wahai...senantiasa aku agungkan Ramadhan yang hampir usai ini....
bersama,... bersuara mendayu-dayu...
tak cukup waktu sepertinya untuk membasuh jejak dari tapak yang dekil ini....
setahun mungkin lebih biar tampak tak terlalu usang...
hingga berkeringat agar tampil lebih mantap dari Ramadhan sebelumnya,..
namun rusuh yang terlunta selalu berhasil kuasai ...
proses adapun yang menjadi ajian...
pembenaran untuk pribadi...
walaupun selalu terlihat tidak benar,..
tak apa-apa aku selalu membela,..
tapi sampai kapan... aku kembali menyangkalnya... (w.k)

Monday, August 15, 2011

MELUPA..

Tak terkadang yang terjangkiti selalu terasa saat merapat pada petang,..
namun biarlah daripada tak merasakan nya sama sekali...
ku lukis merah muda pada serambi kananku...
sembari melupakan malam-malam pekat yang mencuri kau dari
jauh sebelum aku membakar sampah di beranda rumahku,...
aku untuk waktu yang tak bisa kau gantikan saat gelora meludah...
aku adalah saat terindahmu menggulung ombak,membakar hari...
sejahteralah langkah terpilih hingga mungkin sedikit pandu kau terlelap
ingatlah aku ada pada gemerisik daun yang bergetar,..juga disela-sela semilir angin yang kerap mengelusmu jengah.. (w.K)

Monday, August 8, 2011

c.u.l.u.n


adakalanya tak merah... namun pasi juga kerap menghias...
sedia pada alunan comberan,..
banyak yang kau busakan adalah sampah kawanku,..
namun aku masih mengharapkan keajaiban menghampiri engkau sobat..
karena kau kian membusuk dan mungkin terpuruk...
semestinya kau kembali pada arahan aku sang pencerah...
hingga kau tak kerap termenung pada senja yang pilu...
mengeluh akan langkah mu sendiri...
hingga kau percaya bila kau adalah bagian dari onak yang tumbuh pada sudut nalarmu...
kau tak terpecahkan,... (w.K)

Sunday, August 7, 2011

sinergi


salam hangat untuk pengabdian,...
selaksa yang mencibir dalam pekat nya rembulan...
Ramadhan hendak nya menjadi cikal keluasan
dalam bertindak,berpikir berkarya juga beribadah
tentang warna lembut yang terpancar dari sudut mataku,...
adalah rongga yang mestinya kau isi,sayang,...
dengan nyanyian,dengan doa bukan dengan keluhan...
aku berhembus,menyentuh langit,..
menari dengan gerombolan pipit di senja hari...
membias bersama pelangi...
salah satu langkah ku yang pasti,... agar kelak matahari tak lagi terlalu terik pelototi aku...
(w.K)

Friday, August 5, 2011

weleh..


ada kalanya merah tak bisa dibilang merah,seperti mana kala cula yang kadang tak bisa dibilang tanduk,..
melukis dan menggambar pun tak sama.//\\//\\|\\// sejatinya adalah dari sudut mana kita memandang,..arus apa yg kita kayuh,..jendela mana yang kita buka,... tak melepas dari berbagai kelas,..bukankah betul seperti pak camat???..
menjalani Ramadhan yang tetap berjalan meski tanpa pak camat,juga pak kapolres...hadir..sedikitnya membubuhkan kesan yang selalu bagus,lebih baik bila tetap bertahan pada bulan yang lainnya...
sekonyong-konyong,... bukan sekedar meluap...(w.k)

Wednesday, August 3, 2011

melangkah Keluar...


dini hari yang menggigil..
bersama syahdu untaian tasbih yang selalu berkumandang..
mengenyahkan kantuk yang menyergap...
menelan butir demi butir nasi yang menghampar
sedikit enggan,..untuk awal namun akan terbiasa kelak..
bocah itu kembali menguap lalu sedikit berwajah kaku
kembali mengeluh pada ibunya..
bila ia tak hendak menelan semua yang disuguhkan...
sedikit memaksa,ibunya dengan bijak memaparkan jika ia tak mengisi perutnya,..
maka esok ia tak akan bisa melakukan kewajiban nya sebagai seorang Muslim...
"Berpuasa" ...
biarlah tidak sampai magrib juga karena usia masih balita,..yang pokok adalah belajar mengenal juga belajar berdisiplin...ujar ibunya..
sang anak tampak pasrah sambil menghela nafas,...
"melangkahlah nak,.. kau akan merasakan manfaatnya kelak...(w.K)