Thursday, November 18, 2010

suatu saat di pojok..

Semilir matahari, mengusik.. hingga menelan aku.. berbekal sandal butut yang selalu tersipu saat berpapasan dengan orang. terseok aku menyesak mengendus petang yang kian pekat.. menjutai mesra rangsel kucel pada bahuku, enggan untuk bertemu dengan air.. seolah mata ini meyerah hingga aku melukis jalanan dengan terpejam.. sepoi nya tiba-tiba menyentuh aku dengan lembut, aku tertegun,benarkah masa depan itu ada di hadapan atau kah mendulang laut dengan periuk bolong belaka...?? gelap telah lengkap,sedangkan arah yang terpampang masih saja belia.
Jika saja hari ini adalah milik mu mungkinkah hari esok menjadikan aku tak dahaga lagi? Hati-hati meluapkan malam,ujar temanku suatu saat ketika hujan menumpuk di suatu pagi,.. malam akan mulai jahanam lagi.. aku tak tahu lagi lanjutannya mungkin terlalu resah memikirkan mu yang kadang-kadang acapkali hadir disini. lihatlah kawan,didepan bintang jatuh terlihat menawan,ada sedikit ceria disini. aku akan merebahkan bahu ini sebentar..(w.k)

No comments:

Post a Comment